SuratAl Hasyr Ayat 18-24 (Tafsir, Bacaan, dan Terjemahannya) - Qs Surat dan Ayat. Surat Al Hasyr Ayat 21 24 Latin Dan Artinya. Tadabbur Al-Qur'an Surat Al-Hasyr Ayat 23 - YouTube. Diamini 70.000 Malaikat, Baca Doa Ini di Pagi Hari serta Surat Al Hasyr Ayat 22-24 - Bagian 1. Teks Bacaan Surat Al Hasyr Arab Latin dan Terjemahannya Beritadan foto terbaru Surat Al-Hasyr Ayat 1-24 - Bacaan Surat Al-Hasyr Ayat 1-24 dengan Tulisan Arab, Lafal Latin, dan Artinya. 18 Juli 2022; Cari. Network. 10 Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang." Alquran terjemah bahasa indonesia, inggris, dan tulisan latin. Perumpamaaan itu kami buat dan jelaskan kepada manusia agar mereka memikirkan kuasa allah dan keagungannya. Surat Al Hasyr Ayat 2124 Arab Dan Latin Teks Asmaul Untuk sekarang ini, kami berbagai kembali mengenai fadhilah, keutamaan ataupun kelebihan dari surat al. Surat al hasyr ayat 21 24 latin AlQur'an Surat Al-Hajj Ayat ke-18 dan Terjemahan Bahasa Indonesia. QS. Al-Hajj Ayat 18. Doa Sayyidul Istighfar beserta Artinya, Amalan Ringan Pelengkap Taubat. Doa Panjang Umur untuk Diri Sendiri dan Orang Lain, Penting Dihafalkan. VIDEO: Pemotor Lakukan Konvoi dengan Atribut Khilafah di Jakarta 3Ayat Surat Al-Hasyr Jika Dibaca Didoakan 70 Ribu Malaikat. Senin 18 Jan 2021 05:59 WIB. Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah. 0. Terdapat 3 surat al-Hasyr yang mempunyai keutamaan . Alquran (ilustrasi) Foto: ANTARA. Terdapat 3 surat al-Hasyr yang mempunyai keutamaan. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Setiap surat dalam Alquran memiliki DinamakanAl-Hasyr yang berarti pengusiran diambil dari perkataan Al Hasyr yang terdapat pada ayat ke-2 surat ini. Di dalam Surat Al-Hasyr disebutkan kisah pengusiran suatu suku Yahudi yang bernama Bani Nadhir yang berdiam di sekitar Kota Madinah. Baca juga: Bacaan Surat Asy Syams Ayat 1-15, Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin, dan Artinya. Baca SuratAl-Hasyr Ayat 24. yang mewujudkannya dalam keadaan terbebas dari ketidak-beraturan dan memberinya bentuk sesuai dengan kehendak-Nya. Dia yang memiliki al-asmâ' al-husnâ (nama-nama terbaik). Dia tersucikan dari segala sesuatu yang tidak pantas oleh segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, Mahaperkasa yang tidak dapat dikalahkan 10 Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan An¡ar), mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.". SuratAl-Hasyr Ayat 11 - 20 dengan Tafsir dan Terjemahannya. Ayat 11. artinya mereka datang untuk menolong dan membantunya (niscaya mereka akan berpaling ke belakang) jawab qasam yang keberadaannya diperkirakan sudah memberikan pengertian yang cukup, tanpa harus menyebut jawab syarat pada kelima tempat tadi (kemudian mereka tidak akan Editedby : MQ ChannelMurottal Merdu - Quran Surat Al Hasyr Ayat 18-24 Dan Terjemahannya. Irama Ajam Jiharkah.SUBSCRIBE MY CHANNEL Dalamtafsir ibnu katsir disebutkan, ada tiga ayat terakhir di surat al hasyr yang perlu diamalkan umat islam agar mendapat ampunan dari allah swt, yakni ayat 22, 23 dan 24. Surat al hasyr tergolong surah madaniyah yang terdiri dari 24 ayat. Surat Al Hasyr Ayat 18 24 Rowansroom Surah ini tergolong surah madaniyah yang terdiri bacaandan terjemah per kata Quran surah Al Hasyr ayat 18-24. bacaan dan terjemah per kata Quran surah Al Hasyr ayat 18-24. Home About Me My Services Blog Contact Qur'an Perkata: Surat Al-Hasyr Ayat 18-24 اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ Qur'an Perkata: Surat Al-Hasyr Ayat 18-24 BacalahAl-Qur'an , niscaya Al-Qur'an akan menjadi syafaat bagi siapa saja yg membaca nya😊Sholat Isya Bersama Ust. Aris Agung PrabowoQS. AL-HASYR : 18-24Mas BacaTafsir Surat Al-Hasyr ayat 24. Cari apa pun di Al-Qur'an dan pahami kandungannya dengan teknologi pencarian AI dan sumber terpercaya di Learn Quran Tafsir. Menurut Mujahid dan Qatadah, artinya Yang Memberkati. Menurut Ibnu Juraij, disebutkan demikian karena para malaikat yang mulia menyucikan-Nya. Yang Mahasejahtera. (Al-Hasyr: 23 VwAMr. - Surat Al-Hasyr pengusiran adalah surat ke-59 dari Al Quran yang memiliki 24 ayat. Surat ini digolongkan dalam surat madaniyah karena turun pada saat Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wassalam usai hijrah dari Mekah ke Madinah. Dinamakan Surat Al Hasyr karena di dalamnya ada kisah tentang pengusiran suku Yahudi yang berasal dari Bani Nadhir karena sudah melakukan pelanggaran perjanjian damai. Di Madinah pada saat itu terdapat dua suku dari kaum Yahudi yang berasal dari Bani Qainuqa dan Bani Nadhir. Keduanya kerap melanggar perjanjian perdamaian yang sebelumnya sudah dibuat antara muslim dan kaum Yahudi, agar situasi tetap damai di Madinah. Bani Nadhir merencanakan untuk membunuh Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wassalam karena iri dengan perkembangan dakwah Islam yang pesat. Namun rencana pembunuhan itu gagal, dan Bani Nadhir pun diusir dari Madinah tepat pada bulan Rabiul Awal tahun 4 Hijriyah. Rasullullah Shalallahu alaihi wassalam dalam sebuah hadis yang dikutip dari kitab Washiyat Al-Musthafa susunan oleh Imam Asy Syaran atau Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri. Rasulullah bersabda kepada Ali bin Abi Thalib "Wahai Ali, barangsiapa yang membaca surat Al Hasyr setiap malam, maka Allah menghindarkan orang yang membacanya dari nasib buruk di dunia dan akhirat.” Adapun derajat hadis di atas, belum dijelaskan apakah shahih atau dhoif. Namun amalan baik jika diniatkan untuk mendapat ridho dari Allah maka diperbolehkan untuk dilakukan, walau derajat hadisnya lemah, laman melansir. Berikut ini bacaan surat Al Hasyr selengkapnya beserta bacaan latin dan artinya, seperti mengutip pada بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Latinnya Bissmillahirrahmanirrahim Artinya "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang 1 سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ Latinnya Sabbaḥa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm Artinya “Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah; dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” QS. 59 1 2 هُوَ الَّذِيْٓ اَخْرَجَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِاَوَّلِ الْحَشْرِۗ مَا ظَنَنْتُمْ اَنْ يَّخْرُجُوْا وَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ مَّانِعَتُهُمْ حُصُوْنُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ فَاَتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوْا وَقَذَفَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُوْنَ بُيُوْتَهُمْ بِاَيْدِيْهِمْ وَاَيْدِى الْمُؤْمِنِيْنَۙ فَاعْتَبِرُوْا يٰٓاُولِى الْاَبْصَارِ Latinnya Huwallażī akhrajallażīna kafarụ min ahlil-kitābi min diyārihim li`awwalil-ḥasyr, mā ẓanantum ay yakhrujụ wa ẓannū annahum māni'atuhum ḥuṣụnuhum minallāhi fa atāhumullāhu min ḥaiṡu lam yaḥtasibụ wa qażafa fī qulụbihimur-ru'ba yukhribụna buyụtahum bi`aidīhim wa aidil-mu`minīna fa'tabirụ yā ulil-abṣār Artinya “Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari siksaan Allah; maka Allah mendatangkan siksaan kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka; sehingga memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah kejadian itu untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!” QS. 59 2 3 وَلَوْلَآ اَنْ كَتَبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمُ الْجَلَاۤءَ لَعَذَّبَهُمْ فِى الدُّنْيَاۗ وَلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابُ النَّارِ Latinnya Walau lā ang kataballāhu 'alaihimul-jalā`a la'ażżabahum fid-dun-yā, wa lahum fil-ākhirati 'ażābun-nār Artinya “Dan sekiranya tidak karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, pasti Allah mengazab mereka di dunia. Dan di akhirat mereka akan mendapat azab neraka.” QS. 59 3 4 ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ شَاۤقُّوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۖوَمَنْ يُّشَاۤقِّ اللّٰهَ فَاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ Latinnya Zālika bi`annahum syāqqullāha wa rasụlahụ wa may yusyāqqillāha fa innallāha syadīdul-'iqāb Artinya “Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah, maka sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” QS. 59 4 5 مَا قَطَعْتُمْ مِّنْ لِّيْنَةٍ اَوْ تَرَكْتُمُوْهَا قَاۤىِٕمَةً عَلٰٓى اُصُوْلِهَا فَبِاِذْنِ اللّٰهِ وَلِيُخْزِيَ الْفٰسِقِيْنَ Latinnya Mā qaṭa'tum mil līnatin au taraktumụhā qā`imatan 'alā uṣụlihā fa bi`iżnillāhi wa liyukhziyal-fāsiqīn Artinya “Apa yang kamu tebang di antara pohon kurma milik orang-orang kafir atau yang kamu biarkan tumbuh berdiri di atas pokoknya, maka itu terjadi dengan izin Allah; dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik.” QS. 59 5 6 وَمَآ اَفَاۤءَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ مِنْهُمْ فَمَآ اَوْجَفْتُمْ عَلَيْهِ مِنْ خَيْلٍ وَّلَا رِكَابٍ وَّلٰكِنَّ اللّٰهَ يُسَلِّطُ رُسُلَهٗ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ Latinnya Wa mā afā`allāhu 'alā rasụlihī min-hum fa mā aujaftum 'alaihi min khailiw wa lā rikābiw wa lākinnallāha yusalliṭu rusulahụ 'alā may yasyā`, wallāhu 'alā kulli syai`ing qadīr Artinya “Dan harta rampasan fai' dari mereka yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya, kamu tidak memerlukan kuda atau unta untuk mendapatkannya, tetapi Allah memberikan kekuasaan kepada rasul-rasul-Nya terhadap siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” QS. 59 6 7 مَآ اَفَاۤءَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ مِنْ اَهْلِ الْقُرٰى فَلِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ كَيْ لَا يَكُوْنَ دُوْلَةً ۢ بَيْنَ الْاَغْنِيَاۤءِ مِنْكُمْۗ وَمَآ اٰتٰىكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰىكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْاۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِۘ Latinnya Mā afā`allāhu 'alā rasụlihī min ahlil-qurā fa lillāhi wa lir-rasụli wa liżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wabnis-sabīli kai lā yakụna dụlatam bainal-agniyā`i mingkum, wa mā ātākumur-rasụlu fa khużụhu wa mā nahākum 'an-hu fantahụ, wattaqullāh, innallāha syadīdul-'iqāb Artinya “Harta rampasan fai' dari mereka yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan untuk orang-orang yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.” QS. 59 7 8 لِلْفُقَرَاۤءِ الْمُهٰجِرِيْنَ الَّذِيْنَ اُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ وَاَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا وَّيَنْصُرُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصّٰدِقُوْنَۚ Latinnya Lil-fuqarā`il-muhājirīnallażīna ukhrijụ min diyārihim wa amwālihim yabtagụna faḍlam minallāhi wa riḍwānaw wa yanṣurụnallāha wa rasụlah, ulā`ika humuṣ-ṣādiqụn Artinya “Harta rampasan itu juga untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia dari Allah dan keridaan-Nya dan demi menolong agama Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.” QS. 59 8 9 وَالَّذِيْنَ تَبَوَّءُو الدَّارَ وَالْاِيْمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّوْنَ مَنْ هَاجَرَ اِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُوْنَ فِيْ صُدُوْرِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ اُوْتُوْا وَيُؤْثِرُوْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۗوَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَۚ Latinnya Wallażīna tabawwa`ud-dāra wal-īmāna ming qablihim yuḥibbụna man hājara ilaihim wa lā yajidụna fī ṣudụrihim ḥājatam mimmā ụtụ wa yu`ṡirụna 'alā anfusihim walau kāna bihim khaṣāṣah, wa may yụqa syuḥḥa nafsihī fa ulā`ika humul-mufliḥụn Artinya “Dan orang-orang Ansar yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum kedatangan mereka Muhajirin, mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka Muhajirin; dan mereka mengutamakan Muhajirin, atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” QS. 59 9 10 وَالَّذِيْنَ جَاۤءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ Latinnya Wallażīna jā`ụ mim ba'dihim yaqụlụna rabbanagfir lanā wa li`ikhwāninallażīna sabaqụnā bil-īmāni wa lā taj'al fī qulụbinā gillal lillażīna āmanụ rabbanā innaka ra`ụfur raḥīm Artinya “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Ansar, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.” QS. 59 10 11 اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نَافَقُوْا يَقُوْلُوْنَ لِاِخْوَانِهِمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَىِٕنْ اُخْرِجْتُمْ لَنَخْرُجَنَّ مَعَكُمْ وَلَا نُطِيْعُ فِيْكُمْ اَحَدًا اَبَدًاۙ وَّاِنْ قُوْتِلْتُمْ لَنَنْصُرَنَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ Latinnya A lam tara ilallażīna nāfaqụ yaqụlụna li`ikhwānihimullażīna kafarụ min ahlil-kitābi la`in ukhrijtum lanakhrujanna ma'akum wa lā nuṭī'u fīkum aḥadan abadaw wa ing qụtiltum lananṣurannakum, wallāhu yasy-hadu innahum lakāżibụn Artinya “Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudaranya yang kafir di antara Ahli Kitab, “Sungguh, jika kamu diusir niscaya kami pun akan keluar bersama kamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapa pun demi kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantumu.” Dan Allah menyaksikan, bahwa mereka benar-benar pendusta.” QS. 59 11 12 لَىِٕنْ اُخْرِجُوْا لَا يَخْرُجُوْنَ مَعَهُمْۚ وَلَىِٕنْ قُوْتِلُوْا لَا يَنْصُرُوْنَهُمْۚ وَلَىِٕنْ نَّصَرُوْهُمْ لَيُوَلُّنَّ الْاَدْبَارَۙ ثُمَّ لَا يُنْصَرُوْنَ Latinnya La`in ukhrijụ lā yakhrujụna ma'ahum, wa la`ing qụtilụ lā yanṣurụnahum, wa la`in naṣarụhum layuwallunnal-adbāra ṡumma lā yunṣarụn Artinya “Sungguh, jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan jika mereka di-perangi; mereka juga tidak akan menolongnya; dan kalau pun mereka menolongnya pastilah mereka akan berpaling lari ke belakang, kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan.” QS 12 13 لَاَنْتُمْ اَشَدُّ رَهْبَةً فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنَ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ Latinnya La`antum asyaddu rahbatan fī ṣudụrihim minallāh, żālika bi`annahum qaumul lā yafqahụn Artinya “Sesungguhnya dalam hati mereka, kamu Muslimin lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak mengerti.” QS. 59 13 14 لَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ جَمِيْعًا اِلَّا فِيْ قُرًى مُّحَصَّنَةٍ اَوْ مِنْ وَّرَاۤءِ جُدُرٍۗ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيْدٌ ۗ تَحْسَبُهُمْ جَمِيْعًا وَّقُلُوْبُهُمْ شَتّٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُوْنَۚ Latinnya Lā yuqātilụnakum jamī'an illā fī quram muḥaṣṣanatin au miw warā`i judur, ba`suhum bainahum syadīd, taḥsabuhum jamī'aw wa qulụbuhum syattā, żālika bi`annahum qaumul lā ya'qilụn Artinya “Mereka tidak akan memerangi kamu secara bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu padahal hati mereka terpecah belah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak mengerti.” QS. 59 14 15 كَمَثَلِ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَرِيْبًا ذَاقُوْا وَبَالَ اَمْرِهِمْۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌۚ Latinnya Kamaṡalillażīna ming qablihim qarīban żāqụ wa bāla amrihim, wa lahum 'ażābun alīm Artinya “Mereka seperti orang-orang yang sebelum mereka Yahudi belum lama berselang, telah merasakan akibat buruk terusir disebabkan perbuatan mereka sendiri. Dan mereka akan men-dapat azab yang pedih.” QS. 59 15 16 كَمَثَلِ الشَّيْطٰنِ اِذْ قَالَ لِلْاِنْسَانِ اكْفُرْۚ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ اِنِّيْ بَرِيْۤءٌ مِّنْكَ اِنِّيْٓ اَخَافُ اللّٰهَ رَبَّ الْعٰلَمِيْنَ Latinnya Kamaṡalisy-syaiṭāni iż qāla lil-insānikfur, fa lammā kafara qāla innī barī`um mingka innī akhāfullāha rabbal-'ālamīn Artinya “Bujukan orang-orang munafik itu seperti bujukan setan ketika ia berkata kepada manusia, “Kafirlah kamu!” Kemudian ketika manusia itu menjadi kafir ia berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam.” QS. 59 16 17 فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَآ اَنَّهُمَا فِى النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيْهَاۗ وَذٰلِكَ جَزٰۤؤُا الظّٰلِمِيْنَ Latinnya Fa kāna 'āqibatahumā annahumā fin-nāri khālidaini fīhā, wa żālika jazā`uẓ-ẓālimīn Artinya “Maka kesudahan bagi keduanya, bahwa keduanya masuk ke dalam neraka, kekal di dalamnya. Demikianlah balasan bagi orang-orang zalim.” QS. 59 17 18 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ Latinnya Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad, wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'malụn Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” QS. 59 18 19 وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ Latinnya Wa lā takụnụ kallażīna nasullāha fa ansāhum anfusahum, ulā`ika humul-fāsiqụn Artinya “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.” QS. 59 19 20 لَا يَسْتَوِيْٓ اَصْحٰبُ النَّارِ وَاَصْحٰبُ الْجَنَّةِۗ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ Latinnya Lā yastawī aṣ-ḥābun-nāri wa aṣ-ḥābul-jannah, aṣ-ḥābul-jannati humul-fā`izụn Artinya “Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” QS. 59 20 21 لَوْ اَنْزَلْنَا هٰذَا الْقُرْاٰنَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَيْتَهٗ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗوَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ Latinnya Lau anzalnā hāżal-qur`āna 'alā jabalil lara`aitahụ khāsyi'am mutaṣaddi'am min khasy-yatillāh, wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nāsi la'allahum yatafakkarụn Artinya “Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir.” QS. 59 21 22 هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ Latinnya Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, 'ālimul-gaibi wasy-syahādah, huwar-raḥmānur-raḥīm Artinya “Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” QS. 59 22 23 هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ Latinnya Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-'azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi 'ammā yusyrikụn Artinya “Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” QS. 59 23 24 هُوَ اللّٰهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ Latinnya Huwallāhul-khāliqul-bāri`ul-muṣawwiru lahul-asmā`ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm Artinya “Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” QS. 59 24. - Sosial Budaya Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Yulaika Ramadhani يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلۡتَـنۡظُرۡ نَـفۡسٌ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٍ‌ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ Yaaa ayyuhal laziina aamanut taqul laa; waltanzur nafsum maa qaddamat lighadiw wattaqual laah; innal laaha khabiirum bimaa ta'maluun Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. Juz ke-28 Tafsir Salah satu sifat orang munafik adalah menyatakan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya secara lisan, padahal mereka bukan orang beriman Lihat Surah al-Baqarah/210 sehingga nasib mereka di akhirat kekal di dalam neraka. Pada ayat ini Allah mengingatkan orang beriman agar benar-benar bertakwa kepada Allah dan memperhatikan hari esok, akhirat. Wahai orang-orang yang beriman! Kapan dan di mana saja kamu berada bertakwalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh melakukan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya; dan hendaklah setiap orang siapa pun dia memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, yakni untuk hidup sesudah mati, di akhirat dengan berbuat kebaikan atas dasar iman, ditopang dengan ilmu dan hati yang ikhlas semata-mata mengharap rida Allah, sebab hidup di dunia ini sementara, sedangkan hidup di akhirat itu abadi; dan bertakwalah kepada Allah dengan menjaga hubungan baik dengan Allah, manusia dan alam. Sungguh, Allah Mahateliti sekecil apa pun juga terhadap apa yang kamu kerjakan sehingga semua yang kamu lakukan berada dalam pengetahuan Allah Lihat Surah Qàf/50 18. 19. Allah mengingatkan orang berimaan dengan berfirman, “Dan janganlah kamu, wahai orang-orang beriman seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, tidak menyadari bahwa Allah senantiasa mengawasi manusia dalam kehidupan ini sehingga Allah menjadikan mereka, karena pola hidup mereka yang hanya mencari kepuasaan, kelezatan, dan kenikmatan duniawi tanpa mempertimbangkan kebutuhan hidup sesudah mati, manusia yang lupa akan diri sendiri, yakni manusia yang tercabut dari akar kemanusiaannya. Mereka itulah, manusia yang lupa kepada Allah dan lupa kepada diri sendiri adalah orang-orang fasik, yaitu orang-orang yang bergelimang dosa dan perbuatan keji.” Kepada orang-orang yang beriman diperintahkan agar bertakwa kepada Allah, dengan melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Termasuk melaksanakan perintah Allah ialah memurnikan ketaatan dan menundukkan diri hanya kepada-Nya, tidak ada sedikit pun unsur syirik di dalamnya, melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan, dan mengadakan hubungan baik sesama manusia. Dalam ayat yang lain diterangkan tanda-tanda orang bertakwa Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan musafir, peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. al-Baqarah/2 177 Dalam Al-Qur'an ungkapan kata takwa mempunyai beberapa arti, di antaranya Pertama, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan diajarkan Rasulullah saw seperti contoh ayat di atas. Kedua, takut melanggar perintah Allah dan memelihara diri dari perbuatan maksiat. Orang yang bertakwa kepada Allah hendaklah selalu memperhatikan dan meneliti apa yang akan dikerjakan, apakah ada manfaat untuk dirinya di akhirat nanti atau tidak. Tentu yang akan dikerjakannya semua bermanfaat bagi dirinya di akhirat nanti. Di samping itu, hendaklah seseorang selalu memperhitungkan perbuatannya sendiri, apakah sesuai dengan ajaran agama atau tidak. Jika lebih banyak dikerjakan yang dilarang Allah, hendaklah ia berusaha menutupnya dengan amal-amal saleh. Dengan perkataan lain, ayat ini memerintahkan manusia agar selalu mawas diri, memperhitungkan segala yang akan dan telah diperbuatnya sebelum Allah menghitungnya di akhirat nanti. Suatu peringatan pada akhir ayat ini agar selalu bertakwa kepada Allah, karena Dia mengetahui semua yang dikerjakan hamba-hamba-Nya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, yang lahir maupun yang batin, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. sumber Keterangan mengenai QS. Al-HasyrSurat Al Hasyr terdiri atas 24 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Bayyinah. Dinamai surat Al Hasyr pengusiran diambil dari perkataan Al-Hasyr yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Di dalam surat ini disebutkan kisah pengusiran suatu suku Yahudi yang bernama Bani Nadhir yang berdiam di sekitar kota Madinah. يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَArab-Latin yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad, wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'malụnArtinya Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ نَسُوا۟ ٱللَّهَ فَأَنسَىٰهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَArab-Latin wa lā takụnụ kallażīna nasullāha fa ansāhum anfusahum, ulā`ika humul-fāsiqụnArtinya Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Menarik Tentang Surat al-Hasyr Ayat 18-24Terdokumentasi pelbagai penjelasan dari beragam mufassirin terkait makna surat al-hasyr ayat 18-24, antara lain sebagaimana terlampirJanganlah kalian wahai orang-orang beriman seperti orang-orang yang meninggalkan hak-hak Allah yang Dia wajibkan atas mereka, akibatnya Allah membuat mereka lupa terhadap hak mereka berupa kebaikan yang menyelamatkan mereka dari azab Allah pada Hari Kiamat. Mereka adalah orang-orang yang disifati dengan kefasikan, orang-orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan rasulNya. Tafsir al-MuyassarDan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa kepada Allah dengan meninggalkan perbuatan taat kepada perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri dan tidak melakukan amal yang bisa menyelamatkan diri mereka dari murka Allah dan siksa-Nya. Orang-orang yang lupa kepada Allah itu, yang tidak menaati perintah-Nya dan tidak meninggalkan berhenti dari larangan-Nya, mereka adalah orang-orang yang keluar dari ketaatan terhadap Allah. Tafsir al-MukhtasharMereka tidak melakukan ketaatan dan disibukkan dengan dengan dunia. Maka Allah menghukum mereka dengan menjadikan mereka lupa kepada hak jiwa mereka. Mereka tidak mengerjakan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi mereka di akhirat. Merekalah orang-orang yang benar-benar telah keluar dari ketaatan kepada Allah Tafsir al-Wajizوَلَا تَكُونُوا۟ كَالَّذِينَ نَسُوا۟ اللهَ Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah Yakni orang-orang yang tidak menjalankan penitah-Nya dan tidak mempedulikan ketaatan kepada-Nya. فَأَنسَىٰهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri Allah menjadikan mereka melupakan diri mereka karena mereka melupakan Allah dengan tidak menyibukkan diri dengan amalan yang dapat menyelamatkan mereka dari azab. Pendapat lain mengatakan yakni mereka melupakan Allah di saat lapang, maka Allah melupakan mereka di saat mereka kesusahan. أُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُونَ Mereka itulah orang-orang yang fasik Yakni orang-orang yang enggan mentaati Allah. Zubdatut Tafsirلَا يَسْتَوِىٓ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ وَأَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ ۚ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَArab-Latin lā yastawī aṣ-ḥābun-nāri wa aṣ-ḥābul-jannah, aṣ-ḥābul-jannati humul-fā`izụnArtinya Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang sama para penghuni neraka yang disiksa dan para penduduk surga yang diberi nikmat. Para penduduk surga adalah orang-orang yang mendapatkan apa yang mereka cari, yang selamat dari segala apa yang dibenci. Tafsir al-MuyassarTidaklah sama para penghuni Neraka dan para penghuni Surga. Justru mereka berbeda terkait balasan yang mereka terima sebagaimana berbedanya perbuatan mereka di dunia. Para penghuni Surga adalah orang-orang yang menang karena mereka memperoleh apa yang mereka cari dan selamat dari apa yang mereka hindari. Tafsir al-MukhtasharPenghuni surga adalah orang yang beruntung karena mendapatkan berbagai kenikmatan dan keridhoan Allah. Mereka adalah orang-orang yang selamat dari azab Allah Tafsir al-Wajizأَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَآئِزُونَ penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung Yakni berhasil meraih apa yang mereka harapkan dan selamat dari segala yang mereka benci. Zubdatut Tafsirلَوْ أَنزَلْنَا هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُۥ خَٰشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ ٱللَّهِ ۚ وَتِلْكَ ٱلْأَمْثَٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَArab-Latin lau anzalnā hāżal-qur`āna 'alā jabalil lara`aitahụ khāsyi'am mutaṣaddi'am min khasy-yatillāh, wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nāsi la'allahum yatafakkarụnArtinya Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka Kami menurunkan al-Quran ini kepada sebuah gunung dari gunung-gunung yang ada, lalu ia mengerti ancaman dan janji di dalamnya, niscaya kamu melihat gunung itu dengan kekuatan dan kekerasannya tunduk, merendah dan terbelah karena takut kepada Allah. perumpamaaan itu Kami buat dan jelaskan kepada manusia agar mereka memikirkan Kuasa Allah dan keagunganNya. Ayat ini mengandung dorongan untuk merenungkan al-Quran, memahami makna-maknanya, dan mengamalkannya. Tafsir al-MuyassarKalau sekiranya Kami turunkan Al-Qur`ān ini di atas gunung niscaya engkau akan melihat -wahai Rasul- gunung itu meski sangat keras menjadi tunduk dan hancur karena sangat ketakutan kepada Allah. Karena di dalam Al-Qur`ān itu terdapat nasihat-nasihat yang menakutkan dan ancaman yang keras. Permisalan ini Kami berikan kepada manusia agar mereka menggunakan akalnya, sehingga bisa mengambil pelajaran dari nasihat-nasihat dan pelajaran-pelajaran yang ada di dalam ayat-ayat Al-Qur`ān. Tafsir al-MukhtasharMaka engkau akan melihat gunung itu tunduk dan hancur sebab takut kepada Allah. Juga sebagai wujud pengagungan dan ketakutan kepada hukuman Allah. Permisalan di dalam Alquran tersebut dimaksudkan kepada manusia agar mereka senantiasa berfikir koreksi diri, mengambil pelajaran dan bertaubat. Maksudnya adalah bahwa permisalan ini menunjukkan tentang kerasnya hati manusia, mereka meningalkan kekhusuan dalam mendengar dan menyimak ayat Alquran Tafsir al-Wajizلَوْ أَنزَلْنَا هٰذَا الْقُرْءَانَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُۥ خٰشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللهِ ۚ Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah Yakni keagungan, kefasihan, dan kandungan al-Qur’an yang penuh pelajaran yang dapat melembutkan hati, dan jika ia diturunkan kepada salah satu gunung yang kamu lihat meski gunung itu sangat kuat dan keras niscaya akan hancur karena ketakutannya kepada Allah dan siksaa-Nya, dan karena kekhawatirannya tidak dapat menjalankan pengagungan firman Allah yang diwajibkan kepadanya. وَتِلْكَ الْأَمْثٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَDan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir Yakni dalam hal yang harus mereka fikirkan agar dapat mengambil pelajaran dan menjauhi larangan yang dikandungnya. Zubdatut Tafsirهُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ ۖ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُArab-Latin huwallāhullażī lā ilāha illā huw, 'ālimul-gaibi wasy-syahādah, huwar-raḥmānur-raḥīmArtinya Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha adalah Tuhan Yang berhak disembah, Yang tidak ada Tuhan yang haq kecuali Dia, Yang mengetahui apa yang rahasia dan apa yang terang-terangan, mengetahui apa yang ghaib dan apa yang hadir, Dia Maha Pengasih yang rahmatNya meliputi segala sesuatu, juga Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman kepadaNya. Tafsir al-MuyassarDia lah Allah yang tiada sesembahan yang berhak disembah selain-Nya, Maha Mengetahui yang gaib dan yang nampak, tidak ada sesuatu pun dari hal itu yang luput dari-Nya. Maha Pengasih di dunia dan Akhirat serta Maha Penyayang di dunia dan Akhirat. Rahmat-Nya meliputi seluruh alam, Maharaja, Mahasuci dan bersih dari semua kekurangan, Mahaselamat dari semua aib, Yang membenarkan para Rasul-Nya dengan ayat-ayat yang jelas, Mahateliti atas amal perbuatan hamba-hamba-Nya, Maha Perkasa yang tidak ada sesuatu pun yang mengalahkan-Nya, Mahakuasa yang bisa memaksa segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya dan Maha Memiliki segala keagungan. Mahasuci Allah dan Mahabersih dari apa yang disekutukan oleh orang-orang musyrik berupa berhala-berhala dan lainnya. Tafsir al-MukhtasharTidak ada Tuhan selain Allah. Yang Maha Tahu atas segala yang ghaib, isi hati dan segala yang terlihat. Allah Maha Tahu atas segala yang berwujud materi maupun tidak. Kemahatahuan Allah meliputi segala yang ghaib maupun yang tampak. Yang Maha Luas sifat pengasih-Nya kepada para hamba-Nya, Maha Pengasih selamanya Tafsir al-Wajizعٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهٰدَةِ ۖ Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata Yakni Allah mengetahui apa yang tersembunyi dari panca indra atau yang nampak. Zubdatut Tafsirهُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَArab-Latin huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-'azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi 'ammā yusyrikụnArtinya Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka lah Allah, Tuhan yang berhak disembah, Yang tidak ada tuhan yang haq selainNya, Pemilik segala sesuatu, Yang bertindak terhadapnya tanpa ditolak dan dihalangi, Yang disucikan dari segala kekurangan, Yang selamat dari segala aib, Yang membenarkan para nabi dan RasulNya dengan apa Yang Dia mengutus mereka dengannya, yaitu ayat-ayat yang jelas, Yang mengawasi seluruh makhlukNya dalam seluruh amal perbuatan mereka, Yang Mahaperkasa Yang tidak terkalahkan, Yang Mahakuat Yang mengalahkan seluruh hambaNya, dan seluruh makhluk tunduk kepadaNya, Yang memiliki segala keagungan dan kebesaran, Mahasuci Allah dari segala apa yang mereka sekutukan denganNya dalam beribadah kepadaNya. Tafsir al-MuyassarAllah Sang Penguasa segala sesuatu. Yang bersih dari segala kekurangan, dan Yang Suci dari segala aib. Bersih dari segala kekurangan dan aib. Bersih dari segala bahaya. Yang Maha Memberi keamanan untuk hamba-Nya dari kedhaliman. Yang Maha membenarkan risalah-Nya yang disampaikan. Penguasa Kerajaan Yang Maha Mengawasi hamba-Nya. Kekuasaan/Kekuatan-Nya menyelimuti segala sesuatu. Pemilik keagungan. Segala sesuatu tunduk kepada perintah-Nya. Yang Maha Besar dan Maha Luhur dan Tinggi dari segala cela. Allah bersih dari sebutan kaum musyrik yang menyatakan bahwa Allah mempunyai sekutu ataupun anak Tafsir al-Wajizهُوَ اللهُ الَّذِى لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia Allah mengulangi kalimat ini sebagai penekanan dan pengikraran. الْمَلِكُ الْقُدُّوسُRaja, Yang Maha Suci Yakni suci dari segala aib yang tidak layak ada pada diri-Nya. Pendapat lain mengatakan maknanya adalah Allah tidak akan menzalimi makhluk-Nya. الْمُؤْمِنُ Yang Mengaruniakan Keamanan Yakni Yang memberi keamanan bagi hamba-Nya dari kezaliman. Pendapat lain mengatakan maknanya adalah Yang membenarkan rasul-rasul-Nya dengan memberi mereka mukjizat. الْمُهَيْمِنُYang Maha Memelihara Yakni yang menyaksikan dan mengawasi amal perbuatan hamba-hamba-Nya. الْعَزِيزُYang Maha Perkasa Yakni yang Maha perkasa dan kuasa yang tidak akan terkalahkan. الْجَبَّارُYang Maha Kuasa Yakni yang maha agung. Pendapat lain mengatakan maknanya adalah yang kekuatan-Nya tidak mampu dihadapi. الْمُتَكَبِّرُ ۚ Yang Memiliki segala Kesombongan Yakni Maha Tinggi dari segala kekurangan, dan Maha Agung dari segala yang tidak pantas bagi-Nya. dan sifat sombong pada Dzat Allah adalah pujian, sedangkan pada diri makhluk adalah keburukan. Zubdatut Tafsirهُوَ ٱللَّهُ ٱلْخَٰلِقُ ٱلْبَارِئُ ٱلْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُArab-Latin huwallāhul-khāliqul-bāri`ul-muṣawwiru lahul-asmā`ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīmArtinya Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Allah, Yang Maha Pencipta, Yang menetapkan takdir para makhluk, Yang membuat, mengadakan, dan menumbuhkan mereka sesuai dengan hikmahNya, Yang membentuk makhlukNya bagaimana Allah berkehendak. Milik Allah-lah Asma’ul Husna dan sifat-sifat yang tinggi, seluruh apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Allah Maha perkasa, Pemilik hukuman berat atas musuh-musuhNya, Mahabijaksana dalam pengaturanNYa terhadap urusan makhlukNya. Tafsir al-MuyassarDia lah Allah Yang Maha Pencipta yang menciptakan segala sesuatu, yang mengadakan segala sesuatu, Maha Pembentuk makhluk-makhluk-Nya sesuai dengan keinginan-Nya, Dia memiliki al-Asma`ul Husna nama-nama yang Maha indah yang mencakup seluruh sifat-sifat-Nya yang tinggi. Seluruh yang ada di langit dan di bumi menyucikan-Nya dari setiap kekurangan, Maha Perkasa yang tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkan-Nya, Maha Bijaksana di dalam penciptaan-Nya, syariat-Nya dan takdir-Nya. Tafsir al-MukhtasharAllah-lah Yang menumbuhkan segala sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Artinya Allah-lah Yang menjadikan sesuatu ada dari ketidakadaannya, inilah makna dari Pencipta sebagai Yang Menumbuhkan. Allah Maha Memberi bentuk atas segala sesuatu atas kehendak-Nya. Allah memiliki nama-nama yang menunjukkan kesempurnaan dan ketinggian sifat luhur-Nya Tafsir al-Wajizهُوَ اللهُ الْخٰلِقُ Dialah Allah Yang Menciptakan Yakni yang mengatur segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. الْبَارِئُ Yang Mengadakan Yakni Maha Pencipta segala sesuatu. الْمُصَوِّرُ ۖ Yang Membentuk Rupa Yakni yang membentuk rupa dengan segala bentuknya yang berbeda-beda. لَهُ الْأَسْمَآءُ الْحُسْنَىٰ ۚ Yang Mempunyai Asmaaul Husna Telah dijelaskan kalimat ini sebelumnya pada surat al-A’raf 180. يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi Yakni segala yang ada di langit dan bumi mengucapkan tasbih dengan lisan dan keadaan mereka. Zubdatut Tafsir Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah beberapa penafsiran dari para ulama terhadap kandungan dan arti surat al-hasyr ayat 18-24 arab, latin, artinya, semoga memberi kebaikan untuk kita. Dukunglah perjuangan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan

surat al hasyr ayat 18 24 dan artinya